Selasa, 22 Maret 2011

Kerajaan Kutai

   LETAK KERAJAAN KUTAI

Zaman sejarah di Indonesia dimulai dengan ditemukannya tulisan di daerahKalimantan yaitu Kerajaan kutai ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu sungai Mahakam,adalah kerajaan bercorak Hindu pertama di Nusantara. Sumber utama Kerajaan Kutai ialah tujuh buah batu bertulis yang disebut yupa. Yupa itu ditulis dengan huruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta. Yupa itu diperkirakan ditulis pada tahun 400 M ( abad ke-5 M ) Melihat letaknya yang berada di jalur perdagangan India (di barat) dan Cina (di Timur), banyak pengaruh dari luar yang masuk ke kerajaan Kutai. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya benda-benda dari kedua wilayah tersebut. Barang-barang seperti keramik, arca dewa Trimurti, serta arca Ganesha, kemungkinan merupakan bagian dari perlengkapan upacara keagamaan selain untuk kehidupan sehari-hari.



*    BUKTI BUKTI ADANYA KERAJAAN KUTAi
Yupa ini berjumlah 7 buah dan yupa ini tidak bertuliskan angka atau tidak berangka tahun jadi para peneliti hanya bisa memastikan.
. Yupa mempunyai 3 fungsi utama, yaitu sebagai prasasti, tiang pengikat hewan untuk upacara korban keagamaan, dan lambang kebesaran raja.  
Dari yupa itu dapat diketahui bahwa raja yang memerintah ialah Mulawarwan, anakAswawarman, dan merupakan cucu Kudungga.
prasasti mulawarmanDisebutkan pula dalam yupa itu bahwa Raja Mulawarman memberikan  hadiah 1.000 ekor lembu kepada kaum brahmana. Selain itu, disebutkan pula bahwa Aswawarman adalah wangsakarta (pendiri dinasti).
Dari berbagai keterangan tersebut dapat dipastikan bahwa Kerajaan Kutai telah mendapat pengaruh Hindu.
Namun, pengaruh Hindu diduga setelah Kudungga selesai memerintah. Hal itu didasarkan pada nama Kudungga sendiri adalah nama asli Indonesia. Oleh karena itu Kudungga tidak disebut wangsakarta. Raja Mulawarman adalah raja terbesar Kutai dan telah memeluk agama Hindu.

v NAMA-NAMA RAJA YANG PERNAH MEMERINTAH
*      Maharaja Kundungga, gelar anumerta Dewawarman
*      Maharaja Asmawarman (anak Kundungga)
*      Maharaja Mulawarman
*      Maharaja Marawijaya Warman
*      Maharaja Gajayana Warman
*      Maharaja Tungga Warman
*      Maharaja Jayanaga Warman
*      Maharaja Nalasinga Warman
*      Maharaja Nala Parana Tungga
*      Maharaja Gadingga Warman Dewa
*      Maharaja Indra Warman Dewa
*      Maharaja Sangga Warman Dewa
*      Maharaja Candrawarman
*      Maharaja Sri Langka Dewa
*      Maharaja Guna Parana Dewa
*      Maharaja Wijaya Warman
*      Maharaja Sri Aji Dewa
*      Maharaja Mulia Putera
*      Maharaja Nala Pandita
*      Maharaja Indra Paruta Dewa
*      Maharaja Dharma Setia
      
*   RAJA-RAJA YANG TERKENAL
raja yang berhasil diketahui pernah memerintah kerajaan Kutai adalah sebagai berikut:
·    Raja Kudungga, merupakan raja pertama yang berkuasa di kerajaan Kutai. Kedudukan Raja Kudungga pada awalnya adalah seorang kepala suku. Dengan masuknya pengaruh Hindu, ia mengubah struktur pemerintahannya menjadi kerajaan dan menganggap dirinya menjadi raja, sehingga pergantian raja dilakukan secara turun temurun.
·    Raja Aswawarman, prasasti Yupa menyatakan bahwa Raja Aswawarman merupakan seorang raja yang cakap dan kuat. Pada masa pemerintahannya, wilayah kekuasaan Kutai diperluas lagi. Hal ini dibuktikan dengan pelaksanaan upacara Aswamedha. Upacara-upacara ini pernah dilaksanakan di India pada masa pemerintahan Raja Samudragupta, ketika ingin memperluas wilayahnya.
·    Raja Mulawarman, adalah putra dari Raja Aswawarman. Ia adalah raja terbesar dari kerajaan Kutai. Di bawah pemerintahannya kerajaan Kutai mengalami masa yang gemilang. Rakyat hidup tentram dan sejahtera. Dengan keadaan seperti itulah akhirnya raja Mulawarman mengadakan upaca kurban emas yang amat banyak.

v Kehidupan Sosial
Berdasarkan isi prasasti-prasasti Kutai dapat diketahui bahwa pada abad ke-4 M di daerah Kutai terdapat suatu masyarakat Indonesia yang telah banyak menerima pengaruh Hindu. Masyarakat tersebut telah dapat mendirikan suatu kerajaan yang teratur rapi menurut pola pemerintahan di India. Masyarakat Indonesia menerima unsur-unsur yang datang dari luar (India) dan mengembangkannya sesuai dengan tradisi bangsa Indonesia sendiri.
Dilihat dari letaknya, Kutai sangat strategis, terletak pada jalur aktifitas pelayaran dan perdagangan antara dunia barat dan dunia timur. Secara langsung maupun tidak langsung besar pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat Kutai, terutama dalam bidang perekonomian masyarakatnya, dimana perdagangan juga dijadikan mata pencaharian utama saat itu.

v Kehidupan Budaya
Kehidupan kebudayaan masyarakat Kutai erat kaitannya dengan kepercayaan/agama yang dianut.
Yupa merupakan salah satu hasil budaya masyarakat Kutai, yaitu tugu batu yang merupakan warisan nenek moyang bangsa Indonesia dari zaman Megalitikum, yakni bentuk menhir.
Salah satu yupa itu menyebutkan suatu tempat suci dengan nama Waprakeswara (tempat pemujaan Dewa Siwa). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masyarakat Kutai adalah pemeluk agama Siwa (hindu).
Salah satu yupa menyebutkan suatu tempat suci dengan kata Vaprakecvara, yang artinya sebuah lapangan luas tempat pemujaan. Vaprakecvara itu dihubungkan dengan Dewa Siwa. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa masyarakat Kuta memeluk agama Siwa. Hal ini didukung oleh beberapa faktor berikut.
·         Besarnya pengaruh kerajaan Pallawa yang beragama Siwa menyebabkan agama Siwa terkenal di Kutai.
·           Pentingnya peranan para Brahmana di Kutai menunjukkan besarnya pengaruh Brahmana dalam agama Siwa terutama mengenai upacara korban.

©      PEMERINTAHAN DI KUTAI


a)    Masyarakat mengenal kasta- kasta karena pengaruh india keluarga  kudungga pernah melakukan upacara Vratyastoma yaitu penyucian diri untuk masuk pada kasta ksatria
b)   Hubungan dengan negara lain juga terjalan dengan baik terutama pada bidang perdagangan dan keagamaan
Rounded Rectangle: BUKTI KERAJAAN KUTAI MERUPAKAN KERAJAAN TERTUA
Apabila di bandingkan dengan prasasti di tarumanegara bentuk huruf di kerajaan kutai lebih tua.
Menurut para ahli diperkirakan kerajaan kutai di pengaruhi oleh kerajaan hindu di india selatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar